TNI AU. Komandan Kosek IKN, Marsma TNI Abdul Haris, M.MPol., M.M.O.A.S., mewakili Pangkoopsudnas, Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., memaparkan konsep Sistem Pertahanan Udara Nasional (Sishanud) "Cakra" dalam Rapat Pembinaan Teknis (Bintek) Kecabangan Arhanud TNI AD tahun anggaran 2025, yang digelar pada Jumat (21/2/2025). Paparan tersebut disampaikan melalui video conference (Vicon) dari Makosek IKN di Jakarta.
Konsep Sishanud "Cakra" merupakan sistem pertahanan udara berbasis kepulauan yang dirancang untuk menghadapi ancaman udara modern terhadap kedaulatan NKRI. Berfokus pada integrasi sistem pertahanan udara guna menghadapi ancaman seperti rudal hipersonik, rudal balistik, rudal jelajah, pesawat tempur, pesawat pembom, UAV/UCAV, serangan siber, hingga satelit militer. Sistem ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu: Integrated Air Defense System, yang mencakup sensor berbasis udara dan luar angkasa, pesawat tempur, serta sistem komando dan pengendalian; Electromagnetic Warfare, yang meliputi serangan dan perlindungan elektromagnetik serta analisis data emitor; Cyber & Space, yang berfokus pada pertahanan siber serta pemantauan situasi luar angkasa; Maritime-Air-Land Platform Integration, yang memastikan koordinasi lintas matra dalam operasi pertahanan udara; serta Regulated Fly Zone, yang mengatur ruang udara strategis seperti Special Use Air Space dan Air Defense Identification Zone (ADIZ).
Komandan Kosek IKN menekankan bahwa keberhasilan operasi pertahanan udara sangat bergantung pada unity of command dan interoperability antar unsur pertahanan udara. Tanpa komando yang terpadu, efektivitas operasi dapat terganggu. Oleh karena itu, diperlukan penyempurnaan prosedur operasi Koopsudnas yang melibatkan Arhanud dan unsur pertahanan udara dari KRI guna meningkatkan sinergi dalam menghadapi ancaman udara.
Sebagai penutup, beliau menegaskan bahwa pembangunan sistem pertahanan udara nasional yang modern dan adaptif harus menjadi prioritas. Dengan penerapan Sishanud "Cakra", diharapkan Indonesia memiliki pertahanan udara yang tangguh, terintegrasi, dan siap menghadapi dinamika ancaman global di masa depan.