Pengunjung Website
Hari Ini: 6
Minggu Ini: 30
Bulan Ini: 78
Tahun Ini: 593,061
img thumbnail

Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU A-91 Resmi Dibuka

TNI AU. Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU Angkatan ke-91 secara resmi dimulai, ditandai dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Setiawan, S.E., mewakili Dankodiklatau Marsdya TNI Dr. Arif Mustofa, M.M., CGRE., di Gedung Jupiter Lanud Adisutjipto. Senin, (3/3/2025).  
Dankodiklatau dalam sambutannya yang dibacakan Danlanud menyampaikan agar dapat menjadikan momentum pendidikan ini sebagai kehormatan dan kebanggaan karena para perwira siswa nantinya akan memiliki kualifikasi instruktur penerbang dan akan mendidik calon-calon penerbang muda. 
“Untuk itu, perwira siswa harus berusaha keras menempuh pendidikan ini sampai selesai, memiliki motivasi dan semangat yang tinggi untuk terus belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh, serta terus jaga kesehatan dengan baik agar dapat mengikuti semua tahapan Pendidikan,” ujar Dankodiklatau.
Lebih lanjut Dankodiklatau menekankankepada semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan untuk menerapkan manajemen resiko yang baik, serta mampu menempatkan keselamatan terbang dan kerja secara proporsional dengan mematuhi segala ketentuan dan aturan yang berlaku. 
“Mission Accomplished, Safety Always, sehingga komitmen TNI Angkatan Udara untuk mempertahankan “Zero Accident” dapat terwujud,” tegas Dankodiklatau.
Dankodiklatau juga berpesan kepada seluruh perwira siswa untuk dapat memanfaatkan semaksimal mungkin pendidikan ini untuk mengasah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dengan lebih mendalam, sehingga kelak akan menjadi seorang instruktur penerbang TNI AU yang tangguh, andal dan profesional sesuai harapan pimpinan TNI Angkatan Udara.
Pendidikan SIP TNI AU A-91 sendiri diikuti 25 orang penerbang terdiri dari 24 penerbang TNI AU dan 1 penerbang (Tentera Udara Diraja Malaysia) TUDM, yang akan dilaksanakan selama 6 bulan terdiri dari tahap bina kelas dan bina terbang.